saco-indonesia.com, Ratusan murid SDN I Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam tenda. Sebabnya, dua ruangan kelas rubuh akibat hujan deras yang melanda daerah itu.

Selama ini proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di tempat darurat dengan mendirikan tenda milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak.

"Kami juga berharap ruangan kelas yang rubuh itu akan segera diperbaiki," kata Kepala SDN 1 Sangkanwangi, Kabupaten Lebak Abdul Muti di Lebak, Senin (27/1).

Pelaksanaan KBM telah berjalan dengan baik dan tidak ada hambatan, meskipun dua ruangan kelas 3-4 roboh akibat diterjang angin kencang. Meskipun kondisinya juga kurang nyaman dengan beralasan tanah, tetapi semangat anak-anak belajar juga cukup besar.

Abdul Muti juga menambahkan, pihaknya juga telah melaporkan dua ruangan kelas yang roboh itu kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak. "Kami juga berharap tahun ini juga dilakukan perbaikan sehingga anak-anak bisa belajar dengan tenang serta konsentrasi," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya juga mengatakan pihaknya telah berjanji akan membangun dua ruangan kelas SD Negeri 1 Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar yang roboh itu.

"Kami juga akan mengalokasikan pembangunan sekolah itu dari anggaran Biaya Tak Terduga (BTT)," katanya.

Ia juga telah menyebutkan saat ini proses KBM di tenda tentunya tidak optimal sehingga berdampak terhadap mutu pendidikan. Apalagi, beberapa bulan ke depan atau sekitar bulan Mei mendatang para murid juga akan melaksanakan ujian.

Pihaknya juga telah memerintahkan tim teknis dari Dinas Cipta Karya segera turun ke lokasi melakukan monitoring guna untuk mengetahui apakah lokasi sekolah itu aman jika dibangun kembali atau tidak.

"Kalau menurut tim teknis itu layak maka pembangunannya akan segera dilakukan dengan anggaran dari BTT itu," katanya.


Editor : Dian Sukmawati

RATUSAN PELAJAR BANTEN BELAJAR DI DALAM TENDA

Artikel lainnya »